Meningkatkan
kejadian bencana yang terjadi di wilayah Kabupaten Buleleng tentunya berdampak
serius bagi dunia pendidikan dan anak-anak. Anak-anak
seringkali menanggung dampak yang lebih berat saat kejadian bencana, seperti
luka-luka, gangguan psikologis, berpisah/ kehilangan keluarga, terganggunya
aktivitas keseharian, serta tidak bisa bermain dengan teman-temannya yang juga
membawa dampak bagi psikologisnya. Oleh karena itu, perlu mewujudkan satuan
pendidikan aman bencana untuk mengurangi dampak bencana bagi anak secara khusus
dan masyarakat secara umum.
Satuan pendidikan aman bencana (SPAB) adalah satuan
pendidikan yang menerapkan standar sarana dan prasarana yang aman dan memiliki
budaya keselamatan yang mampu melindungi warganya dari bahaya bencana.
Kamis, (2/6). Analis Bencana dan Penyuluh Bencana Badan Penanggulangan Bencana
Daerah Kabupaten Buleleng melakukan Koordinasi Pembentukan SPAB ke beberapa
sekolah, diantaranya SMP Negeri 4 Singaraja, SMP Negeri 2 Singaraja, SMP Negeri
1 Singaraja, dan SMP Negeri 4 Sawan.
Tujuan
dari koordinasi ini adalah memberikan informasi terkait langkah-langkah
penyusunan SPAB, membagikan materi-materi SPAB, dan mengecek kesiapan sekolah
dalam pembentukan SPAB. Untuk tahapan selanjutnya menunggu penentuan waktu dari
sekolah, diperkirakan setelah Hari Raya Kuningan.