(0362) 23022
bpbd@bulelengkab.go.id
Badan Penanggulangan Bencana Daerah

Bencana Hidrometeorologi

Admin bpbd | 23 Desember 2022 | 23487 kali

Hallo Sobat Tangguh, sesuai dengan peringatan dini dari BMKG bahwa pada bulan Desember dan Januari adalah puncak dari musim hujan. Puncak dari musim hujan ini dikhawatirkan berpotensi menyebabkan bencana hidrometeorologi.

Apa itu bencana hidrometeorologi?

Mengutip dari BMKG, bencana hidrometeorologi merupakan suatu fenomena bencana alam atau proses merusak yang terjadi di atmosfer (meteorologi), air (hidrologi), atau lautan (oseanografi). Bencana hidrometeorologi disebabkan oleh aktivitas cuaca seperti siklus hidrologi, curah hujan, temperatur, angin dan kelembapan.Bentuk bencana hidrometeorologi berupa kekeringan, banjir, badai, kebakaran hutan, longsor, angin puyuh, gelombang dingin, hingga gelombang panas. Dampak bencana hidrometeorologi dapat menyebabkan hilangnya nyawa, dampak kesehatan kerusakan harta benda, hilangnya mata pencaharian, gangguan sosial, ekonomi, dan kerusakan lingkungan.

Sesuai dengan Kajian Risiko Bencana Kabupaten Buleleng, potensi bencana hidrometeorologi di Kabupaten Buleleng adalah sebagai berikut :

a.       Bencana Banjir

Kejadian banjir cenderung terjadi pada daerah yang memiliki topografi lebih rendah dari sekitarnya. Menurut catatan dari BPBD, kejadian banjir dominan terjadi di desa yang memiliki topografi lebih rendah dan berbarengan dengan terjadinya musim penghujan. Namun belakangan ini nampaknya banjir bisa jadi berada pada wilayah dataran tinggi, namun dari sisi topografinya lebih rendah dari sekitarnya.

b.      Bencana Banjir Bandang

Kejadian bencana banjir bandang biasanya terjadi di daerah yang dekat dengan aliran sungai dimana hulu sungainya terdapat potensi longsor dengan intensitas sedang sampai tinggi. Kejadian banjir bandang sudah pernah terjadi di beberapa wilayah di Kabupaten Buleleng

c.       Potensi Bencana Tanah Longsor

Secara umum kejadian bencana tanah longsor dominan terjadi di daerah bagian selatan Kabupeten Buleleng pada daerah yang memiliki kemiringan lereng mulai dari bergelombang sampai terjal. Kejadian tanah longsor juga dominan berada pada daerah yang memiliki kemiringan lereng bergelombang sampai terjal.

d.      Ancaman Gelombang Ekstrim dan Abrasi

Potensi ancaman gelombang ekstrim dan abrasi berpotensi pada seluruh wilayah yang berbatasan dengan laut, hanya saja dampak yang ditimbulkan bervariatif sesuai dengan karakteristik pesisir. Apabila pesisir dengan topografi yang data akan lebih tinggi potensi dampaknya dibandingkan dengan yang topografinya terjal.

e.       Ancaman cuaca ekstrim (angin putting beliung)

Potensi ancaman bencana cuaca ekstrim (angin putting beliung), hampir terjadi di seluruh wilayah Kabupaten Buleleng. Cuaca ekstrim (angin putting beliung) adalah fenomena meteorologi yang ekstrim, khususnya fenomena cuaca yang mempunyai potensi menimbulkan bencana, menghancurkan tatanan kehidupan sosial, atau yang menimbulkan korban jiwa. Potensi terjadinya bahaya cuaca ekstrim (angin putting beliung) berada di wilayah dengan keterbukaan lahan tinggi dan dataran yang landai