Hallo Sobat Tangguh,
sesuai dengan peringatan dini dari BMKG bahwa pada bulan Desember dan Januari
adalah puncak dari musim hujan. Puncak dari musim hujan ini dikhawatirkan
berpotensi menyebabkan bencana hidrometeorologi.
Apa itu bencana
hidrometeorologi?
Mengutip
dari BMKG, bencana hidrometeorologi merupakan suatu fenomena bencana alam atau
proses merusak yang terjadi di atmosfer (meteorologi), air (hidrologi), atau
lautan (oseanografi). Bencana hidrometeorologi disebabkan oleh aktivitas cuaca
seperti siklus hidrologi, curah hujan, temperatur, angin dan kelembapan.Bentuk
bencana hidrometeorologi berupa kekeringan, banjir, badai, kebakaran hutan,
longsor, angin puyuh, gelombang dingin, hingga gelombang panas.
Dampak bencana hidrometeorologi dapat menyebabkan
hilangnya nyawa, dampak kesehatan kerusakan harta benda, hilangnya mata
pencaharian, gangguan sosial, ekonomi, dan kerusakan lingkungan.
Sesuai
dengan Kajian Risiko Bencana Kabupaten Buleleng, potensi bencana
hidrometeorologi di Kabupaten Buleleng adalah sebagai berikut :
a.
Bencana Banjir
Kejadian
banjir cenderung terjadi pada daerah yang memiliki topografi lebih rendah dari
sekitarnya. Menurut catatan dari BPBD, kejadian banjir dominan terjadi di desa
yang memiliki topografi lebih rendah dan berbarengan dengan terjadinya musim
penghujan. Namun belakangan ini nampaknya banjir bisa jadi berada pada wilayah
dataran tinggi, namun dari sisi topografinya lebih rendah dari sekitarnya.
b.
Bencana Banjir Bandang
Kejadian
bencana banjir bandang biasanya terjadi di daerah yang dekat dengan aliran
sungai dimana hulu sungainya terdapat potensi longsor dengan intensitas sedang
sampai tinggi. Kejadian banjir bandang sudah pernah terjadi di beberapa wilayah
di Kabupaten Buleleng
c.
Potensi Bencana Tanah Longsor
Secara
umum kejadian bencana tanah longsor dominan terjadi di daerah bagian selatan
Kabupeten Buleleng pada daerah yang memiliki kemiringan lereng mulai dari
bergelombang sampai terjal. Kejadian tanah longsor juga dominan berada pada
daerah yang memiliki kemiringan lereng bergelombang sampai terjal.
d. Ancaman
Gelombang Ekstrim dan Abrasi
Potensi
ancaman gelombang ekstrim dan abrasi berpotensi pada seluruh wilayah yang
berbatasan dengan laut, hanya saja dampak yang ditimbulkan bervariatif sesuai
dengan karakteristik pesisir. Apabila pesisir dengan topografi yang data akan
lebih tinggi potensi dampaknya dibandingkan dengan yang topografinya terjal.
e. Ancaman
cuaca ekstrim (angin putting beliung)
Potensi ancaman bencana cuaca ekstrim
(angin putting beliung), hampir terjadi di seluruh wilayah Kabupaten Buleleng.
Cuaca ekstrim (angin putting beliung) adalah fenomena meteorologi yang ekstrim,
khususnya fenomena cuaca yang mempunyai potensi menimbulkan bencana,
menghancurkan tatanan kehidupan sosial, atau yang menimbulkan korban jiwa.
Potensi terjadinya bahaya cuaca ekstrim (angin putting beliung) berada di
wilayah dengan keterbukaan lahan tinggi dan dataran yang landai