Potensi Megathrust di Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali: Analisis Berdasarkan Peta Katalog Gempa & Tsunami BMKG
Admin bpbd | 03 September 2024 | 333 kali
Pemaparan Ilmiah
Peta
"Katalog Gempa & Tsunami BMKG" yang disusun oleh Kepala Pusat
Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Dr. Daryono, S.Si, M.Si memberikan gambaran visual
mengenai sejarah gempa bumi besar di wilayah Indonesia, termasuk potensi
terjadinya gempa megathrust. Kabupaten Buleleng, yang terletak di bagian utara
Pulau Bali, berada dalam zona potensial terdampak gempa megathrust yang bersumber
dari zona subduksi di selatan Bali.
Potensi Megathrust di
Buleleng
Meskipun tidak
ada titik gempa besar yang tercatat langsung di Buleleng pada peta, namun
lokasinya yang relatif dekat dengan zona subduksi selatan Bali menjadikannya
rentan terhadap dampak gempa megathrust. Gempa megathrust terjadi akibat
pelepasan energi yang terakumulasi di zona subduksi, di mana lempeng tektonik
Indo-Australia menyusup ke bawah lempeng Eurasia. Gempa-gempa besar dengan
magnitudo di atas 8, seperti yang tercatat di sepanjang pantai selatan Jawa dan
Sumatera, menunjukkan potensi terjadinya gempa serupa di zona subduksi selatan
Bali.
Dampak
Potensial
Gempa
megathrust di selatan Bali dapat menimbulkan dampak signifikan di Buleleng,
antara lain:
- Guncangan Kuat: Gelombang seismik dari gempa megathrust dapat
menyebabkan guncangan kuat di Buleleng, berpotensi merusak bangunan dan
infrastruktur.
- Tsunami: Gempa megathrust di laut dapat memicu tsunami yang dapat mencapai
pesisir Buleleng dalam waktu singkat, menimbulkan ancaman besar bagi
penduduk dan aktivitas di wilayah pesisir.
- Likuifaksi: Tanah di daerah tertentu di Buleleng yang memiliki
lapisan tanah lunak dan jenuh air dapat mengalami likuifaksi akibat
guncangan gempa, menyebabkan penurunan tanah dan kerusakan pada bangunan.
- Longsor: Daerah perbukitan di Buleleng rentan terhadap longsor akibat
guncangan gempa, terutama jika terjadi hujan deras sebelumnya.
Mitigasi dan
Kesiapsiagaan
Mengingat
potensi ancaman gempa megathrust, langkah-langkah mitigasi dan kesiapsiagaan
perlu dilakukan di Kabupaten Buleleng, antara lain:
- Penelitian dan Pemetaan: Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami
karakteristik zona subduksi selatan Bali dan potensi gempa megathrust di
wilayah tersebut, termasuk melakukan pemetaan detail daerah rawan bencana
di Buleleng.
- Perencanaan Tata Ruang: Pembangunan infrastruktur dan permukiman di
Buleleng perlu memperhatikan potensi bencana gempa bumi dan tsunami,
termasuk menghindari pembangunan di daerah rawan bencana.
- Penguatan Bangunan: Bangunan-bangunan di Buleleng perlu didesain dan
dibangun dengan standar tahan gempa yang memadai untuk mengurangi risiko
kerusakan akibat guncangan gempa.
- Sistem Peringatan Dini: Pengembangan dan penguatan sistem peringatan dini
tsunami sangat penting untuk memberikan informasi cepat kepada masyarakat
di wilayah pesisir Buleleng jika terjadi gempa megathrust.
- Edukasi dan Pelatihan: Masyarakat Buleleng perlu diberikan edukasi dan
pelatihan tentang kesiapsiagaan menghadapi gempa bumi dan tsunami,
termasuk cara evakuasi yang aman dan tindakan yang harus dilakukan saat
terjadi bencana.
Kesimpulan
Meskipun
Buleleng tidak terletak langsung di zona subduksi, namun potensi dampak gempa
megathrust dari selatan Bali tetap perlu diwaspadai. Upaya mitigasi dan
kesiapsiagaan yang komprehensif perlu dilakukan untuk mengurangi risiko bencana
dan melindungi masyarakat Buleleng dari ancaman gempa bumi dan tsunami.
Catatan:
- Peta
yang disajikan memberikan gambaran umum mengenai sejarah gempa bumi besar
di Indonesia. Analisis lebih lanjut diperlukan untuk memahami secara
spesifik potensi megathrust di Buleleng.
- Informasi mengenai mitigasi dan kesiapsiagaan
bencana harus terus diperbarui dan disesuaikan dengan perkembangan
penelitian dan teknologi terbaru.