Indonesia kembali berduka, kali ini tanah
Jawa kembali diguncang gempa bumi. Tragedi ini bermula pada hari Senin, 21
November 2022 pukul 13.21 WIB dengan pusat gempa di Kecamatan Cugenang, Kabupaten
Cianjur, Jawa Barat. Pusat gempa Cianjur berada di sesar Cimandiri, jika
berdasarkan dari episentrumnya pusat gempa berada jauh sekitar 9 Km dari sesar
Cimandiri. Memang tidak heran karena di Pulau Jawa memang banyak terdapat dan
tersebar sesar besar dan sesar lokal aktif yang belum terindetifikasi. Ada
dua kemungkinan sesar penyebab gempa Cianjur, yakni sesar tua seumur Sesar Cimandiri
atau sekitar 20 juta tahun yang tak terpetakan sebab tertutup endapan gunung
api muda atau dibawah 1 juta tahun dan bergerak kembali mematahkan batuan
membangkitkan gempa. Penyebab kedua adalah sesar yang baru terbentuk kemarin
oleh proses geologi yang menekan wilayah Jawa Barat dan menyebabkan patahan
batuan lalu gempa.
Menurut
penuturan warga lama dari getaran yang dirasakan pada saat gempa adalah sekitar
30 detik. Dengan kekuatan gempa tektonik 5,6 SR gempa ini mampu merusakan bangunan-bangunan
sampai 60% sehingga sudah tidak layak ditempati lagi. Ahli Geologi Awang Harun Satyana dalam pernyataannya di CNBC Indonesia
edisi 26 November 2022, menyebut ada beberapa hal yang membuat parahnya
kerusakan gempa berkekuatan magnitude 5,6 di Cianjur: Pertama, pusat
gempa dangkal sekitar 10 km yang membuat energi sangat kuat dalam mengguncang
permukaan tanah. Kedua, secara topografi wilayah lereng gunung secara bukanlah area
yang stabil sehingga sangat berpotensi menimbulkan longsor. Ketiga,
tanah berasal dari pelapukan endapan gunungapi berumur muda yang belum cukup
terkonsolidasi sehingga energi gempa tidak segera hilang tetapi teraduk-aduk
bahkan menguat di permukaan, dan keempat, konstruksi bangunan seperti di
perkampungan tidak tahan gempa sehingga mudah roboh saat terguncang gempa
BMKG mencatat telah terjadi gempa susulan sampai sebanyak 236 kali
dengan pusat gempa melebar sampai ke arah utara sampai timur laut dengan
kekuatan kisaran 1,2 – 4,2. Beberapa gempa susulan yang terjadi dapat dikatakan
sudah menunjukkan bahwa bebatuan di kedalaman sekitar pusat gempa masih aktif bergerak
setelah batuan utama patah akibat kekuatan yang setara dengan kekuatan gempa
5,6 SR. Sampai saat ini total ada 318 korban
meninggal dalam tragedi gempa di Cianjur, Jawa Barat. Adapun korban luka sebanyak
7.729 orang, dengan rincian luka berat 595 orang dan luka ringan 7.134 orang,
dengan korban dari gempa ini sebagian besar adalah anak-anak karena pada
saat kejadian masih dalam jam sekolah. Dari peristiwa aktivitas sesar yang
menjadi biang kerok adanya gempa bumi, maka perlu dilakukan mitigasi dengan
pemantauan pergerakan sesar. Apalagi kita tidak bisa menutupi fakta bahwa
sesar-sesar aktif tersebut berlokasi dekat dengan kawasan padat penduduk. Dari
data BPS ada sekitar 48.782.408 jiwa dengan kepadatan 1.379 jiwa per kilometer
persegi dan dominan tinggal di dekat jalur sesar. Arahan dari BMKG bagi
masyarakat yang bermukim di daerah lereng perbuktian dan di lembah atau
bantaran sungai sehingga besar kemungkinan lereng-lereng perbukitan di Cianjur
menjadi sangat rapuh ditambah juga Indonesia sudah memasuki musim hujan.
Masyarakat dihimbau untuk tidak kembali ke rumah atau bangunan yang retak
karena ditakutkan akan berpotensi roboh apabila terjadi gempa susulan. Terakhir
untuk masyarakat untuk tidak termakan hoaks dari berita yang sumbernya tidak
jelas, tetap pantau informasi dari BMKG untuk mendapatkan informasi-informasi
terupdate dan terpercaya.
Sumber
:
1.
Farisa,
Fitria Chusna. 2022. “Mengapa Gempa M 5,6 di
Cianjur Sangat Merusak?” https://nasional.kompas.com/read/2022/11/22/10340321/mengapa-gempa-m-56-di-cianjur-sangat-merusak-ini-penjelasan-bmkg
2.
Arbar, Thea Fathanah. 2022. “4 Penyebab Gempa Cianjur Menjadi
Sangat Mengerikan”. https://www.cnbcindonesia.com/news/20221126123252-4-391428/4-penyebab-gempa-cianjur-menjadi-sangat-mengerikan
3.
Thirafi,Hatif.2022.”Gempa
CIanjur, BMKG : Waspada Bencana lanjutan Longsor dan Banjir Bandang”.
https://www.bmkg.go.id/press-release/?p=gempa-cianjur-bmkg-waspada-bencana-lanjutan-longsor-dan-banjir-bandang&tag=press-release&lang=ID