Penutupan Pembentukan Sekolah Aman dan Siaga Bencana di SMP Negeri 1 Seririt yang dilaksanakan selama 4 (empat) hari, yang dimulai dari tanggal 24 s.d 27 September 2019 diakhiri dengan kegiatan simulasi bencana gempa bumi yang diikuti oleh 400 orang peserta. Jumat (27/9).
Dalam kegiatan simulasi diskenariokan terjadi bencana gempa bumi yang berpotensi tsunami, langkah awal yang dilakukan warga sekolah dengan melakukan evakuasi mandiri utamanya saat terjadi goncangan akibat gempa bumi yang diawali dengan para siswa berlindung dibawah meja belajar kemudian dilakukan evakuasi untuk berkumpul pada satu titik kumpul.
Namun disisi lain, beberapa siswa ada yang terjebak akibat bangunan yang roboh sehingga penanganan dilakukan secara mandiri oleh siswa dan guru serta BPBD Kabupaten Buleleng yang bersinergi dengan SAR dan potensi lainnya untuk melakukan evakuasi dan penyelamatan korban.
Kegiatan simulasi dilakukan sebagai upaya untuk memberikan pembekalan dan pengetahuan terkait penanggulangan bencana termasuk sebagai upaya untuk memperkecil korban, apalagi kondisi Buleleng yang memiliki tiga lempeng sebagai potensi gempa dan tsunami.
Setelah berakhirnya kegiatan simulasi dilanjutkan dengan penyerahan sertifikat Sekolah Aman dan Siaga Bencana yang diserahkan oleh Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kab. Buleleng yang diterima langsung oleh Kepala SMP N 1 Seririt.
Kegiatan Simulasi Gempa Bumi di SMP N 1 Seririt. Jumat (27/9)
Penyerahan Sertifikat Sekolah Aman Bencana oleh BPBD Buleleng.