(0362) 23022
bpbd@bulelengkab.go.id
Badan Penanggulangan Bencana Daerah

Pembentukan Desa Tangguh Bencana di Desa Gitgit-Sukasada.

Admin bpbd | 13 November 2018 | 556 kali

     Kejadian bencana tanah longsor di daerah yang menjadi arteri transportasi Bali Utara dengan Bali Selatan yaitu Desa Gitgit seakan menjadi fenomena siklus tahunan yang akan terulang kembali dengan risiko dampak yang cenderung lebih tinggi, sehingga memaksa pemerintah harus segera melakukan upaya pengurangan risiko bencana. Salah satu program yang dilakukan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Buleleng adalah merintis Desa Gitgit menjadi Desa Tangguh Bencana. Kegiatan ini dilakukan pada tanggal 13 s.d 16 Nopember 2018 bertempat di Balai Dusun Pererenan, Desa Gitgit, Kecamatan Sukasada yang dihadiri oleh pihak BPBD bapak Drs. Putu Meles, M.M Selaku Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan, bapak I Made Setiawan selaku Kasubid Kesiapsiagaan, Pendidikan dan Pelatihan, ketua Tim Pelaksana PKM Undiksha bapak Wayan Krisna Eka Putra, bapak Kadek Sumardika selaku perwakilan PMI, beserta dari Pihak Kecamatan dan aparat Desa Gitgit.

     Desa tangguh bencana merupakan suatu kegiatan yang ditujukan untuk sebuah desa atau kelurahan yang memiliki kemampuan untuk mengenali ancaman di wilayahnya dan mampu mengorganisir sumber daya masyarakat untuk mengurangi kerentanan dan sekaligus meningkatkan kapasitas demi mengurangi risiko bencana (Perka BNPB No.1 Tahun 2012). Melalui program Desa Tangguh Bencana, setidaknya kejadian bencana tanah longsor yang sering terjadi di Desa Gitgit tidak membawa dampak risiko tinggi, jika bisa dikendalikan 2 indikator risiko bencana yaitu: menurunkan indeks kerentanan dan meningkatkan kapasitas bencana. Hal ini bermakna bahwa program Desa Tanguh Bencana cukup handal dalam meminimalisir dampak dari risiko bencana.

     Dalam pembentukan Desa Gitgit Tangguh bencana melibatkan aparat desa, BPBD, dan PMI, termasuk sumbangsih pemikiran dari akedemisi/praktisi di bidang yang relevan. Pihak yang dijadikan sasaran dalam kegiatan ini adalah tim relawan Desa Gitgit, para Kepala Dusun, Linmas, beserta tokoh masyarakat di Desa Gitgit sebanyak 30 orang peserta. Selama kegiatan disampaikan Kajian Resiko Bencana oleh bapak Krisna dan Konsepsi Relawan oleh bapak Sumardika. Selanjutnya akan dibentuk relawan desa tangguh bencana yang nantinya dengan harapan dalam penanggulangan bencana relawan telah mampu secara mandiri melakukan penanganan dalam bencana. Juga akan dilakukan penentuan dan pemasanggan jalur evakuasi dan titik kumpul serta diselenggarakannya gladi/simulasi penanggulangan bencana.