Singaraja, Rabu (04/04) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Buleleng menggelar simulasi bencana gempa bumi dan tsunami di SMP Negeri 3 Singaraja. SMPN 3 Singaraja dipilih sebagai lokasi simulasi, karena dari aspek fisik gedung yang dimanfaatkan untuk pendidikan ini sudah berumur cukup tua serta pemetaan antar bangunan yang kurang baik. Sehingga diperlukan jalur-jalur evakuasi yang memadai ketika terjadi bencana. SMPN 3 Singaraja juga berada dekat dengan kawasan pantai yang rawan terjadi bencana tsunami. Simulasi diikuti oleh Siswa Siswi, Guru, Karyawan SMPN 3 Singaraja, BPBD Buleleng, PMI Buleleng, Basarnas, serta Damkar Buleleng.
Simulasi ini dimulai pukul 09.00 Wita. Simulasi ini diskenariokan dengan bunyi sirine terjadinya gempa bumi. Lalu setelah itu ada tsunami. Seluruh siswa siswi, dan guru berhamburan keluar melalui tangga. Evakuasi dilaksanakan secara mandiri dengan mereka keluar dengan menutup bagian kepala untuk dilindungi. Dalam simulasi ini petugas segera melakukan penyelamatan dilantai 2, diterjunkan korban dari lantai 2 dengan menggunakan tali penyelamatan yang dilaksanakan oleh basarnas setelah selesai penyelamatan PMI hadir untuk melakukan pertolongan pertama sekaligus mengirim korban ke rumah sakit terdekat. seluruh siswa berkumpul di titik kumpul yang ditentukan dan menunggu petugas melakukan avakuasi.
Simulasi kebencanaan ini juga dilakukan diberbagai institusi pemerintah dan swasta. Selain di SMPN 3 Singaraja, juga akan dilaksanakan RSAD Singaraja, BKPSDM Kabupaten Buleleng. Nantinya, BNPB akan mengeluarkan sertifikasi penanggulangan bencana bagi seluruh institusi baik swasta maupun pemerintah yang telah memenuhi syarat dalam upaya penanggulangan bencana.