(0362) 23022
bpbd@bulelengkab.go.id
Badan Penanggulangan Bencana Daerah

Banjir Bandang Terjang Jembatan Tukad Musi-Gerokgak

Admin bpbd | 23 Desember 2018 | 884 kali

SINGARAJA, - Banjir bandang terjadi di Dusun Musi, Desa Musi, Kecamatan Gerokgak Minggu (23/12) dini hari lalu. Banjir yang menghayutkan belasan kubik potongan kayu dan ranting pohon itu tertahan di bawah jembatan di atas jalan Nasional Singaraja-Gilimanuk. Tak pelak banjir meluap dan jembatan di atas Sungai (Tukad) Musi tergenang. Akibatnya, arus lalulintas dari kedua arah macet total dan Minggu (23/12) lalulitas di Pantai Utara (Pantura) itu bisa dilalui kendaraan.

Sebelum kejadian, hujan deras melanda beberapa desa di Kecamatan Gerokgak. Sekitar pukul pukul 00.15 wita dini hari jalan sepanjang 300 meter terendam lumpur dengan ketebalan sekitar 30 cm. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng Ida Bagus Suadnyana, SH.,M.Si mengatakan, saat volume air naik karena hujan, batang kayu yang dihayutkan banjir tertahan di bawah jembatan. Batang kayu glondongan itu diduga berasal dasri kawasan hulu. Situasi ini diperparah lagi dengan lebar jembatan sekitar 5 meter dengan ketinggian yang tak lebih dari satu meter, sehingga luberan banjir dengan mudah merendam jembatan. 

 

Menurut Kalaksa BPBD, Sejak menerima laporan kejadian itu, Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD dikerahkan ke lokasi kejadian. Sekitar pukul 03.00 wita dini hari lalu lintas baru bisa dibuka. Hanya saja baru satu arah bisa dilewati secara bergilir, mengingat lumpur yang merendam jalan begitu tebal. Hanya saja belasan rumah yang posisinya di radius 300 meter dari sungai sempat terendam air. Namun, kondisi rumah yang paling parah terkena dampak berada tepat di sebelah jembatan. “Setelah kami turunkan TRC dan bersama aparat desa dan bantuan perusahaan suwasta, pukul 08.00 wita jalan sudah bisa dilalui kembali, namun masih satu jalur karena belum semuanya kita bersihakan". Desa Musi, Banyu Poh dan Desa Penyabangan rawan bencana banjir bandang. Mengingat kawasan ini memiliki topografi di selatan bukit dan dan berdekatan dengan laut di sebalah utara. Senderan di alur Tukad Musi baru selesai dibangun, dari BPBD. Bantuan bencana yang terjadi pada 2016 lalu. Akibat bencana ini, senderan beberapa meter juga sudah ambruk.

 

Beruntung, peristiwa banjir bandang ini tidak menimbulkan korban jiwa. Hanya saja belasan rumah yang posisinya di radius 300 meter dari sungai sempat terendam air. Namun, kondisi rumah yang paling parah terkena dampak berada tepat di sebelah jembatan. Belasan rumah terendam banjir bandang yang radiusnya sekitar 300 meter dari jembatan. Tetapi yang paling parah yang posisinya dekat dengan jembatan, tembok penyengker rusak parah akibat dihantam bebatuan. Kasur, TV, alat perabot rumah tangga juga terendam.