Tumpek Wayang merupakan rangkaian hari suci umat Hindu yang datang setiap 6 bulan sekali (210 hari) menurut kalender Bali yang jatuh pada Sabtu/Saniscara Kliwon Wuku Wayang. Upacara ini erat kaitannya dengan cerita Rare Kumara yang ingin dimakan oleh Batara Kala, karena Rare Kumara lahir bertepatan dengan Wuku Wayang. Maka dari itu, seorang anak yang lahir pada Wuku Wayang harus Melukat dengan Tirta Wayang Sapuh Leger. Di hari suci Tumpek Wayang ini, umat Hindu akan melaksanakan upacara yang ditujukan kehadapan Tuhan sebagai manifestasinya Dewa Iswara (Dewa Cuaca) untuk memohon keselamatan dan kerahayuan umat.
Berdasarkan Instruksi Gubernur Bali Nomor 11 Tahun 2022 Tentang Perayaan Rahina Tumpek Wayang dengan Upacara Jagat Kerthi sebagai Pelaksanaan Tata - Titi Kehidupan Masyarakat Bali Berdasarkan Nilai Nilai Kearifan Lokal Sad Kerthi Dalam Era Baru, Sabtu, (1/10) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Buleleng melaksanakan persembahyangan bersama yang bertempat di Padmasana BPBD Kabupaten Buleleng. Kegiatan persembahyangan ini diikuti oleh seluruh pegawai di Lingkup BPBD Kabupaten Buleleng.