Halo Sahabat Tangguh.
Kegiatan Fokus Group Discussion (FGD) yang membahas Desa Wisata yang diadakan oleh Kemenparekraf RI. Pada hari seni (29/11), BPBD Kabupaten Buleleng menugaskan Ari Sagita sebagi Analis Bencana untuk mengikuti kegiatan (FGD) tersebut.
Diskusi tersebut mendapatkan hasil Analisis kebencanaan di desa wisata bertujuan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan dan meningkatkan perekonomian masyarakat, Prof Jan Sopaheluak dari universitas Indonesia menjelaskan siklus penanganan bencana khususnya gempa bumi akan menggunakan tenaga yang lebih banyak di fase siaga, fase siaga darurat, fase kritis, fase penyembuhan/pemulihan darurat, fase rehabilitasi/rekonstruksi, Pentingnya monitoring, evaluasi dan pembelajaran untuk keberhasilan pembangunan kembali yang lebih baik apabila terjadi bencana, Perlu memperhitungkan risiko bencana lanjutan dari suatu bencana serta membangkitkan kearifan lokal dalam strategi rehabilitasi dan rekonstruksi karena dalam beberapa kasus bangunan yang khas daerah malah lebih tahan terhadap bencana dibandingkan dengan bangunan model sekarang, PDNA ( Post Disaster Needs Assesment ) merupakan instrumen yang dikembangkan oleh organisasi internasional dan sudah di aplikasikan di beberapa negara termasuk Indonesia, Terdapat 3 building back better yaitu Avoiding Risk, Separating Risk, dan Controling Risk dan Terkait desa wisata panglipuran, sudah dibentuk tim antara pengelola wisata dan masyarakat dalam penanggulangan bencana. Potensi bencana yang ada di desa panglipuran adalah pohon tumbang dan kebakaran yang di akibatkan rumah yang terbuat dari bilah bambu.
#siapuntukselamat
#salamtangguh