Hallo Sobat Tangguh!!! rumah tinggal di Indonesia merupakan salah satu objek yang paling rentan terkena dampak bencana alam, salah satunya adalah gempa. Maklum saja, ini dikarenakan Indonesia termasuk sebagai salah satu negara yang rawan terjadi gempa. Hal ini tak dapat dipungkiri karena secara geografis, posisi Indonesia terletak di tengah Cincin Api Pasifik, yaitu jalur gempa paling aktif di dunia. Untuk mengantisipasi kerugian material akibat gempa, sebaiknya sedari awal Anda perlu merencanakan konstruksi bangunan tahan gempa. Selama ini, sebagian besar rumah yang rusak akibat gempa dikarenakan konstruksinya tidak berdasarkan pedoman bangunan anti gempa. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pun telah menyarankan agar masyarakat mengikuti pedoman atau desain rumah yang banyak tersedia. Untuk membangun rumah anti gempa sangat tidak ekonomis, sehingga lahirlah konsep rumah tahan gempa yang diharapkan dapat menurunkan kerentanan akibat gempa. Dengan demikian, kerusakan bangunan akibat gempa tidak sampai mengakibatkan korban jiwa.
Untuk bangunan gedung
dan rumah tinggal yang masuk dalam kategori bangunan tahan gempa adalah yang
memenuhi syarat tertentu. Yang paling penting, bila terkena gempa bumi yang
sangat kuat, bangunan tersebut tidak boleh runtuh baik sebagian atau
seluruhnya, bangunan tersebut tidak boleh mengalami kerusakan yang tidak dapat
diperbaiki, bangunan tersebut boleh mengalami kerusakan tetapi kerusakan
tersebut harus dapat diperbaiki dengan cepat sehingga dapat berfungsi kembali.
A.Rumah Tahan Gempa
Rumah tahan gempa adalah rumah yang dibangun dengan pertimbangan dalam segi keamanan dan kekuatan rumah, sehingga mampu berdiri dengan kokoh meski diterjang gempa dahsyat. Istilah rumah rumah tahan gempa sesuai dengan fungsinya diciptakan bukan untuk menahan atau menolak efek gempa, tetapi lebih mengurangi risiko kerusakan bangunan akibat terjadinya guncangan seismik serta memudahkan proses evakuasi setelahnya. Secara garis besar, ada beberapa prinsip dasar bangunan tahan gempa yang bisa dijadikan acuan atau konsep pembangunan rumah di daerah rawan gempa, yaitu:
·
Denah dan struktur bangunan yang sederhana dan simetris
·
Tinggi bangunan tidak melebihi empat kali lebar bangunan
·
Bobot atau volume bangunan yang ringan
·
Dibangun secara monolit Pondasi atau struktur bawah bangunan
yang kuat.
Taraf keamanan minimum untuk bangunan gedung dan rumah tinggal yang termasuk dalam kategori bangunan tahan gempa yaitu yang memenuhi sejumlah syarat. Pertama, apabila terkena gempa bumi yang lemah, bangunan tidak mengalami kerusakan sama sekali. Kedua, bila terkena gempa bumi sedang, bangunan boleh rusak pada elemen-elemen non struktural, tapi tidak boleh rusak pada elemen struktur. Ketiga, bila terkena gempa bumi yang sangat kuat, bangunan tersebut tidak boleh runtuh baik sebagian atau seluruhnya, bangunan tersebut tidak boleh mengalami kerusakan yang tidak dapat diperbaiki, bangunan tersebut boleh mengalami kerusakan tetapi kerusakan tersebut harus dapat diperbaiki dengan cepat sehingga dapat berfungsi kembali
B. Material Rumah Tahan
Gempa
Material Rumah Tahan Gempa Bahan bangunan atau material yang dipergunakan dalam pembangunan rumah tahan gempa harus berkualitas baik dan proses pengerjaan yang benar. Sejumlah material tersebut adalah beton, mortar, batu pondasi, batu bata, dan kayu. Batu Pondasi sebaiknya terbuat dari baru kali atau batu gunung yang keras dan memiliki banyak sudut agar ikatan dengan mortar menjadi kuat. Sedangkan untuk batu bata yang digunakan harus memenuhi syarat, yakni bagian tepi lurus dan tajam,tidak banyak retakan, tidak mudah patah, dan dimensi tidak terlalu kecil dan seragam. Selain itu batu bata yang baik akan bersuara lebih denting ketika dipukul satu sama lain. Untuk kayu yang digunakan, harus berkualitas baik dengan ciri-ciri keras, kering, berwarna gelap, tidak ada retak, dan lurus. BNPB juga telah menerbitkan persyaratan pokok tahan gempa merupakan panduan praktis dalam pembangunan bangunan gedung sederhana satu lantai lantai dengan fungsi hunian. Pemenuhan persyaratan pokok tahan gempa ini bertujuan untuk mewujudkan bangunan rumah tinggal tunggal yang lebih aman terhadap dampak kerusakan yang diakibatkan oleh bencana gempa bumi. Membangun rumah tahan gempa tentu tidaklah mudah. Jika Anda sedang mencari hunian yang aman dari bencana di kawasan Tangerang.
C.Jenis-Jenis Rumah
Tahan Gempa di Indonesia
Konsep rumah anti
gempa juga ternyata sudah lama diterapkan pada beberapa rumah adat Indonesia.
Secara desain, rumah tradisional nusantara relatif lebih bisa bertahan dari
guncangan akibat gempa bumi. Meski sudah banyak bermunculan desain rumah anti
gempa yang unik, pengaplikasian rumah anti gempa dianggap lebih rumit, lama dan
mahal. Padahal, ada juga solusi rumah anti gempa yang ekonomis dan mudah
dibangun sehingga memang layak untuk ditiru dan menjadi tren tersendiri.
Banyak pihak sudah merancang
berbagai desain rumah yang tahan gempa. BNPB juga sudah memberikan beberapa
rekomendasi desain rumah yang tahan gempa. Lalu bagaimana jenis rumah tahan
gempa tersebut? Berikut ulasannya.
1. RISHA
RISHA merupakan
kependekan dari Rumah Instan Sederhana Sehat.
Jenis rumah tahan gempa yang diterbitkan oleh
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang dibangun dengan
konsep bongkar pasang. Proses pembangunannya tidak membutuhkan bahan semen dan
bata, tapi dengan menggabungkan panel-panel beton dengan baut. Komponennya
dibuat secara pabrikasi dengan konstruksi penyusun rumah berdasarkan ukuran
modular.
Risha merupakan rumah instan beton bongkar pasang yang bisa dibangun dalam waktu singkat serta telah terbukti tahan terhadap gempa bumi. Desain rumah ini menjadi solusi bagi masyarakat yang memiliki penghasilan rendah, menjadi korban bencana, dan rumah darurat. Walau begitu rumah ini tetap memiliki kualitas yang baik selayaknya rumah lain secara umum. Rumah Instan Sederhana Sehat ( RISHA ) adalah salah satu produk ungggulan dari Puslitbang Perumahan dan Permukiman Indonesia.
Panel-panel Rumah Instan Sederhana Sehat ( RISHA ) ini terbuat dari bahan beton bertulang, yang dihubungkan dengan menggunakan baut yang memungkinkan RISHA dapat dibongkar pasang/knock down.Berat masing-masing Panel Rumah Instan Sederhana Sehat ( RISHA ) +/- 50kg, sehingga dalam proses pembangunannya RISHA tidak membutuhkan alat-alat berat seperti pada pengerjaan Struktur Beton Pra-Cetak umumnya.Rumah Instan Sederhana Sehat ( RISHA ) ini sudah melalui serangkaian pengujian di Laboratorium Struktur Puslitbang Perumahan dan Permukiman Indonesia, serta memiliki Tingkat Kehandalan Struktur terhadap Risiko Gempa sampai dengan Zona 6.
2. Barrataga
Barrataga adalah kependekan dari Bangunan Rumah Rakyat Tahan Gempa. Sesuai namanya, rumah ini memiliki nuansa tradisional, yang tahan terhadap gempa bumi. Rancangan ini digagas oleh pakar Rekayasa Kegempaan Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, yakni Prof. Ir. Sarwidi.Filosofi dari rumah ini sendiri adalah menyelamatkan diri, sebagai respon atas gempa bumi yang melanda Jogja pada tahun 2006 silam. Rangkat dari Barrataga terdiri dari beton kolom, balok tepi atas, balok bawah, kemudian balok lantai yang dihubungkan dengan simpul Barrataga agar tidak patah saat gempa melanda. Aspek yang paling kuat dari bangunan ini adalah penguatan besi tulangan yang mengait satu sama lain. Menurut Sarwidi, rumah ini akan semakin kuat terhadap gempa jika menggunakan kayu atau bambu untuk bagian besi tulangannya.
3. RIKA
RIKA adalah singkatan
dari Rumah Instan Kayu. Konstruksi rumah menggunakan kayu juga relatif lebih
mudah untuk dirancang tahan gempa karena materialnya tergolong lebih ringan
dengan beton dan batu bata. Rumah instan yang berbahan dasar dari kayu kelas
rendah cepat tumbuh (sengon, karet, akasia mangium) yang diolah kembali
sehingga kekuatannya setara dengan kayu kualitas kelas 1 dengan menggunakan
sistem Laminated Veneer Lumber (LVL), sehingga tahan akan guncangan.
Keunggulannya adalah lebih kuat dari kayu asli, Lebih cepat, ringan, ramah lingkungan, Lebih murah, Lebih tahan gempa, serta movable (knock down) dapat diterapkan di berbagai kondisi lahan. RIKA juga memiliki 1 aplikator dan telah diterapkan di daerah rawan bencana
4. RUSPIN
Rumah Sistem Panel
Instan atau yang dikenal dengan RUSPIN, merupakan salah satu solusi pemenuhan
kebutuhan rumah yang sangat tinggi. Teknologi RUSPIN adalah teknologi rangka
rumah pracetak dengan sistem panel menggunakan sambungan baut, dapat dipasang
secara cepat, serta biayanya relatif murah, sehingga dapat menjadi solusi bagi
permasalahan penyediaan kebutuhan masyarakat akan rumah yang murah dan memenuhi
persyaratan kualitas teknis sebuah rumah.Desain bangunan rumah dengan system
modular ini dapat diubah-ubah atau dikembangkan sesuai dengan keinginan atau
kebutuhan dari penghuninya. Karena menggunakan sistem modular, RUSPIN merupakan
rumah knock down, dengan proses pembangunan strukturnya dengan
menggabungkan panel-panel beton pracetak dengan baut. Maka pembangunan rumah
ini dapat diselesaikan dengan waktu jauh lebih cepat.Selain ditujukan untuk
pembangunan rumah bagi masyarakat, RUSPIN dapat dipakai untuk penanganan perumahan pengungsi atau rumah darurat, dan dapat digunakan untuk pembangunan bangunan tidak permanen seperti direksikit.Berdasarkan hasil pengujian Simulasi numerik struktur RUSPIN dua lantai dengan desain konfigurasi tahun 2016 telah dilakukan dan menunjukkan bahwa desain struktur RUSPIN dua lantai dapat digunakan