Kejadian bencana tanah longsor di daerah yang menjadi arteri transportasi Bali Utara dengan Bali Selatan yaitu Desa Gitgit seakan menjadi fenomena siklus tahunan yang akan terulang kembali dengan risiko dampak yang cenderung lebih tinggi, sehingga memaksa pemerintah harus segera melakukan upaya pengurangan risiko bencana. Salah satu program yang dilakukan oleh Undiksha melalui kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) bekerjasama dengan Desa Gitgit dan BPBD Buleleng adalah merintis Desa Gitgit menjadi Desa Tangguh Bencana. Kegiatan ini dilakukan pada tanggal 24 Agustus 2018 bertempat di Kantor Desa Gitgit yang dihadiri oleh pihak BPBD Buleleng (I Made Setiawan dan Made Yudi Sudarsana), ketua Tim Pelaksana PKM Undiksha (I Wayan Krisna Eka Putra) beserta aparat Desa Gitgit. Desa tangguh bencana merupakan suatu kegiatan yang ditujukan untuk sebuah desa atau kelurahan yang memiliki kemampuan untuk mengenali ancaman di wilayahnya dan mampu mengorganisir sumber daya masyarakat untuk mengurangi kerentanan dan sekaligus meningkatkan kapasitas demi mengurangi risiko bencana (Perka BNPB No.1 Tahun 2012). Melalui program Desa Tangguh Bencana, setidaknya kejadian bencana tanah longsor yang sering terjadi di Desa Gitgit tidak membawa dampak risiko tinggi, jika bisa dikendalikan 2 indikator risiko bencana yaitu: menurunkan indeks kerentanan dan meningkatkan kapasitas bencana. Hal ini bermakna bahwa program Desa Tanguh Bencana cukup handal dalam meminimalisir dampak dari risiko bencana. Dalam merintis program Desa Gitgit Tangguh bencana melibatkan aparat desa dan BPBD, termasuk sumbangsih pemikiran dari akedemisi/praktisi di bidang yang relevan. Pihak yang dijadikan sasaran dalam kegiatan ini adalah tim relawan Desa Gitgit, para kepala Dusun beserta kelompok suka-duka yang ada di Desa Gitgit. Selama kegiatan disampaikan konsep penanggulangan bencana termasuk membagikan kepada peserta buku saku bencana dan draft rencana kontingensi Desa Gitgit. Ketua Tim pelaksana PKM dalam kegiatan tersebut juga menghibahkan 4 buah Alat Komunikasi HT kepada BPBD Buleleng yang selanjutnya diserahkan kepada pihak Desa Gitgit. Harapan dari kegiatan ini segera terwujud program Desa Gitgit Tangguh Bencana.